Pakar UGM Ungkap Penyebab Konflik Air di Yogyakarta, Ada Ketidaksiapan Pemerintah

jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Maraknya pembangunan hotel di Kota Yogyakarta dan sekitarnya tak lepas dari potensi destinasi wisata yang dimiliki daerah tersebut.
Hal itu mengundang banyak hotel untuk memberikan jasa pelayanan mereka.
Pendapat tersebut dikemukakan oleh Kepala Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH) Universitas Gadjah Mada (UGM) Mohammad Pramono Hadi.
Menurutnya, keberadaan hotel tersebut otomatis menggunakan air tanah untuk memenuhi kebutuhannya.
Dampaknya, masyarakat sekitar yang menggunakan pompa lebih kecil akan mengalami krisis air.
"Kalau kita bicara Yogyakarta, kebutuhan airnya itu dipasok dari air tanah. Kenapa air tanah? Karena Yogyakarta memang punya potensi itu," kata Pramono pada Minggu (5/6).
Di sisi lain, pemerintah kota Yogyakarta belum mampu mengoptimalkan sistem penyediaan air selain air tanah.
Ahli hidrologi tersebut mengatakan ketidaksiapan pemerintah menyediakan fasilitas selain air tanah tersebut sebagai pemicu konflik warga dan pemangku kebijakan.
Kepala Pusat Studi Lingkungan Hidup UGM mengatakan pemicu masalah air karena ketidakpastian Pemerintah Kota Jogja. Begini penjelasannya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News