Dedi Nursyamsi Ajak Petani Milenial Tingkatkan Agenda Intelektual

Rabu, 27 Juli 2022 – 21:41 WIB
Dedi Nursyamsi Ajak Petani Milenial Tingkatkan Agenda Intelektual - JPNN.com Jogja
Forum Kelompok Kerja Kepemudaan Program YESS yang digelar di Yogyakarta, Rabu (27/7). Foto: Kementan

jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Hadirnya teknologi memberikan dampak pada kemajuan pembangunan, tak terkecuali di sektor pertanian. Dampak dan manfaat penggunaan sistem smart farming dalam pertanian sangat besar.

Mulai dari pengelolaan lahan lebih terukur, budi daya tanpa bergantung pada musim, efisiensi jumlah tenaga kerja, efisiensi waktu, meningkatkan produktivitas, meningkatkan pendapatan, dapat menghindari pencemaran lingkungan akibat zat kimia baik pada pupuk anorganik dan pestisida yang berlebihan hingga dapat meminimalisir biaya produksi.

Penerapan smart farming tidak hanya di Indonesia, tetapi telah dilakukan baik di negara maju maupun berkembang.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi pada Forum Kelompok Kerja Kepemudaan Program YESS mengatakan bahwa ada tiga aspek agenda besar yang dilakukan pertanian.

“Pertama, agenda mindset dengan akademik intelektual sesuai tantangan era dan yang harus terjadi antara lain dengan menggunakan online system, digital sistem, frekuensi titik-titik, dan mekanisasi yang baik. Artificial intelijen, internet of thinking sistem dan segala macam sistem yang harus ada," ungkapnya di hadapan peserta forum yang digelar di Yogyakarta, Rabu (27/7).

Dia mengajak petani milenial untuk meningkatkan agenda intelektual.

“Agenda manajemen harus berubah. Kalian generasi milenial harus merubah orientasi dalam bertani, yakni bisnis. Dengan demikian, tujuan pertanian harus makin maju, mandiri, dan modern. Tantangan untuk Indonesia adalah produksi, distribusi, logistik yang tinggi karena di antara pulau," kata dia.

"Tantangan ini harus bisa kita peroleh jalan keluarnya dengan kemampuan lain. Produk pertanian kita harus ditingkatkan dengan cara ini. Agenda kita coba lebih ke bawah ke lapangan jangan terlalu banyak teori lapangannya. Kemudian mendorong KUR untuk investasi yang besar. Lalu tingkatkan kerja sama, jalin kerja sama dengan berbagai pihak maka kalian dapat menguasai pasar. Kalian jangan bertanding, tetapi harus bersanding, maka pintu rejeki akan terbuka luas," ungkap Dedi.

Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mengatakan petani milenial harus mengubah orientasi dalam bertani, yakni bisnis.
Facebook JPNN.com Jogja Twitter JPNN.com Jogja Pinterest JPNN.com Jogja Linkedin JPNN.com Jogja Flipboard JPNN.com Jogja Line JPNN.com Jogja JPNN.com Jogja

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News

TERPOPULER

PERIODE:   6 JAM 12 JAM 1 HARI 1 MINGGU

Maaf, saat ini data tidak tersedia