Di Depan Ribuan Mahasiswa Baru UGM, Sultan HB X Jelaskan Peran Penting Kampung Bagi Kemajemukan
Di kampung, kata Sultan, ruang-ruang publik terbentuk di warung, bengkel motor, rumah pondokan, dan usaha-usaha kecil lainnya.
Di sana warga saling berinteraksi dan berdialog tentang hal apa pun, termasuk keberagaman dan realita sosial kemasyarakatan.
"Kampung dengan berbagai kesederhanaannya dapat menghasilkan kenyamanan tersendiri bagi penghuninya. Ruang publik terwujud dari hubungan antaramanusia dengan masyarakat dan lingkungan sosial budayanya," ujarnya.
Ia mengatakan wujud ruang publik sebagai ruang sosial akan mampu mendukung perilaku budaya kampung yang heterogen dalam suasana kesahajaan dan kekeluargaan.
"Karena ruang publik terbentuk secara alami bersama dengan aktivitas mereka sehari-hari, yang mewadahi dan menjadi ketahanan sosial masyarakat sebagai modal sosial yang tangguh," kata Sultan.
Masyarakat majemuk, kata dia, memiliki karakter yang secara relatif menyimpan potensi konflik.
Menurut dia, kelompok-kelompok masyarakat tampak mudah eksplosif atau tersulut sehingga hanya oleh sebab sedikit isu saja dapat memicu terjadinya konfrontasi fisik dan kerusuhan.
"Konflik tidak harus terjadi, sekiranya warga masyarakat secara arif dapat menyikapi kehidupan yang bersifat pluralistik," ucap dia.
Sultan HB X hadir di UGM untuk memberi orasi di hadapan ribuan mahasiswa baru. Raja Keraton Yogyakarta itu menyinggung peran penting kampung.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News