Heboh Dugaan Pemaksaan Berjilbab, Dewan Pendidikan DIY Merespons Cepat
![Heboh Dugaan Pemaksaan Berjilbab, Dewan Pendidikan DIY Merespons Cepat - JPNN.com Jogja](https://cloud.jpnn.com/photo/galeri/normal/2021/09/06/sejumlah-siswa-mengikuti-pembelajaran-tatap-muka-ptm-terbata-od4p.jpg)
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Dewan Pendidikan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) angkat bicara ihwal dugaan pemaksaan berjilbab pada seorang siswi di SMAN 1 Banguntapan, Bantul.
Dugaan pemaksaan itu mengakibatkan sang siswi mengalami depresi dan trauma.
Ketu Dewan Pendidikan DIY Sutrisna Wibawa menyayangkan peristiwa yang tengah diinvetigasi Disdikpora DIY dan Ombudsman Republik Indonesia (ORI) DIY tersebut.
Menurutnya, pemaksaan kehendak yang tak sejalan itu dianggap bertentangan dengan kebijakan sekolah merdeka.
"Pendidikan pada hakikatnya merupakan proses memerdekakan manusia secara lahir maupun batin," kata Sutrisna dalam keterangannya pada Kamis (4/8).
Untuk mencegah hal serupa terulang, Dewan Pendidikan DIY akan mengambil langkah strategis.
Dewan Pendidikan DIY memandang bahwa perlu adanya penanaman pendidikan multikultural secara mendalam, berjenjang, komprehensif dan berkesinambungan.
Penanaman tersebut akan dilakukan lebih intensif kepada siswa maupun guru.
Heboh dugaan pemaksaan berjilbab di SMAN 1 Banguntapan, begini sikap Dewan Pendidikan DIY.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News