Begini Hasil Audiensi Mak-Mak Jogja dengan Anggota Dewan Soal Kasus Jilbab di SMAN 1 Banguntapan
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Sejumlah perempuan yang tergabung dalam Persaudaraan Mak-Mak Indonesia (PMMI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bertemu dengan anggota DPRD DIY pada Kamis (11/8).
Audiensi dengan anggota dewan itu menyoroti perkembangan kasus dugaan pemaksaan berjilbab di SMAN 1 Banguntapan.
Menurut Ketua PMMI DIY Nur Aisyah Haifani kepala dan guru SMAN 1 Banguntapan tak boleh disanksi karena masalah ini sudah dimediasi yang menghasilkan kata damai antarkedua pihak.
Baca Juga:
"Kemarin sudah ada mediasi, sudah saling memaafkan dan berangkulan antara orang tua dan kepala sekolah, ya sudah, kasusnya selesai gitu kan," katanya
PMMI DIY meminta agar stasus penonaktifan kepala sekolah dan tiga guru SMAN 1 Banguntapan segera dicabut.
Mak Ais mengatakan bahwa audiensi tersebut menghasilkan sejumlah kesepakatan dengan anggota dewan yang hadir siang itu.
"Dewan juga menerima semua petisi dari PMMI DIY dan pada saat itu juga dewan juga langsung menghubungi Pak Didik Wardaya," katanya.
Masukan dari mak-mak ini, katanya, akan segera ditindaklanjuti untuk menemukan jalan keluar permasalahan.
Ini hasil audiensi mak-mak di Jogja yang menuntut agar kepala dan guru SMAN 1 Banguntapan bebas dari sanksi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News