Mengenal Makna Motif dan Pentingnya Melestarikan Lurik
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Masyarakat Jawa memiliki kain tradisional khas yang dikenal dengan lurik.
Menurut dosen Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY Afif Ghurub Bestari, lurik berasal dari bahasa Jawa, yaitu lorek atau larik yang artinya garis.
“Lurik, sesuai dengan namanya yang di beberapa daerah juga disebut larik atau orek, melambangkan kesederhanaan, kejujuran, pengarahan, kebijaksanaan dalam berpikir, bahkan sampai pada kekuatan. Lurus dan kuat seperti garis” katanya pada Senin (8/8).
Kemudian, setiap ukuran garis, warna dan corak juga mengisyaratkan kedalaman selera dan pola pikir masyarakat Jawa.
Pria kelahiran 1970 tersebut menjelaskan bahwa bukti lain bahwa lurik sudah ada sejak zaman dahulu, yaitu penggambaran kain lurik pada relief candi Borobudur.
Afif Ghurub Bestari menjelaskan ada beberapa motif lurik yang terkenal di DIY di antaranya Udan Liris atau dalam bahasa Jawa Udan Liris berarti Hujan Gerimis.
Dia menjelaskan bahwa garis-garis yang terdapat pada motif lurik tidak sama ketebalannya, tetapi ada bagian-bagian tertentu yang samar-samar menghilang layaknya rintik hujan.
Menurutnya, motif ini melambangkan kesuburan dan kemakmuran.
Kain lurik ternyata memiliki motif yang penuh makna. Apa saja? Simak penjelasan lengkapnya dari dosen UNY.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News