Mengenal Makna Motif dan Pentingnya Melestarikan Lurik
Kemudian, motif Kluwung memiliki garis-garis lebar dengan berbagai warna sehingga lurik ini dipercaya sebagai penolak bahaya atau untuk meminimalisir aura negatif.
“Masih ada juga motif sapit urang yang merupakan simbol taktik pertempuran. Oleh karena itu sering digunakan untuk pakaian tentara. Garis geometris lurus kanan dan kiri diharapkan menjadi fokus pada gawang,” katanya.
Selanjutnya, ada lagi motif lurik Tumbar Pecah di mana tumbar atau ketumbar ini merupakan salah satu rempah-rempah di Indonesia.
Tumbar Pecah ini dimaknai akan menjadi orang yang berguna dan mampu mengharumkan nama bangsa.
Dua motif lurik yang lain adalah Telupat dan Tuluh Watu.
Magister lulusan Pascasarjana UNY itu mengatakan motif Telupat memiliki arti Telu (Jawa) yang berarti tiga dan Papat (Jawa) yang berarti empat.
Sampai jumlahnya Pitu atau tujuh. Pitu, diartikan sebagai Pitulungan (pertolongan) dari Tuhan, dan Pitutur (nasihat) untuk kebaikan.
Motif ini dimaknai kehidupan pemakai Lurik Telupat selalu diberkati dan sejahtera.
Kain lurik ternyata memiliki motif yang penuh makna. Apa saja? Simak penjelasan lengkapnya dari dosen UNY.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News