Melihat Bagaimana Pemkot Jogja Menata Kawasan Kumuh di Bantaran Sungai

Ia menyebut, di sepanjang jalan lingkungan juga sudah dilengkapi dengan saluran limbah, drainase dan IPAL komunal yang bisa dimanfaatkan untuk 150 keluarga.
"Keberadaan jalan lingkungan yang baik juga memudahkan masyarakat apabila sewaktu-waktu terjadi kegawatdaruratan," katanya.
Hari ini, perwakilan dari Bank Dunia berkunjung ke bantara Kali Gajah Wong untuk melihat program penataan kawasan kumuh di sana yang telah berlangsung sejak 2017.
Direktur Eksekutif Bank Dunia Mohd Hassan Ahmad mengaku terkesan dengan hasil penataan yang telah dilakukan oleh Pemkot Yogyakarta.
“Saya sangat terkesan dengan perubahan yang terjadi. Kondisi sebelum dan sesudah penataan sangat berbeda,” kata dia, Senin (19/9).
Bank Dunia menjadi salah satu sumber pendanaan untuk program penataan kawasan kumuh di bantaran Sungai Gajah Wong, khususnya yang berada di RT 52-54 dan RT 29 di Kelurahan Muja Muju Yogyakarta.
Hassan yang juga didampingi sejumlah perwakilan dari Bank Dunia menilai penataan kawasan kumuh menjadi salah satu upaya untuk mengurangi kemiskinan di wilayah perkotaan.
Melalui penataan kawasan kumuh, lanjut dia, akan tercipta lingkungan yang sehat, nyaman, dan mendukung upaya mewujudkan kota yang inklusif sehingga meningkatkan kualitas dan kesejahteraan hidup seluruh lapisan masyarakat di kawasan tersebut.
Pemkot Yogyakarta masih terus menata kawasan kumuh, terutama di bantara sungai. Bagaiman program itu dilaksanakan?
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News