Jeritan Pertashop Jogja di Tengah Kenaikan Harga BBM, Pemilik Harus Menomboki

Kamis, 29 September 2022 – 07:01 WIB
Jeritan Pertashop Jogja di Tengah Kenaikan Harga BBM, Pemilik Harus Menomboki - JPNN.com Jogja
Operator melayani konsumen di Pertashop yang berlokasi di Kecamatan Tegalrejo, Kota Yogyakarta, Rabu (28/9). Foto: M. Sukron Fitriansyah/JPNN.com

Lebih lanjut, Johnson juga berharap ke depannya pertashop bisa menyediakan BBM jenis Pertalite.

Jika boleh menjual BBM jenis Pertalite, menurut dia, keberadaan pertashop di pelosok-pelosok daerah akan sangat membantu masyarakat desa.

Kemudian, terkait persoalan ini ia berharap pemerintah memperhatikan kembali selisih harga antara Pertamax dan Pertalite.

Menurutnya, selisih yang cukup jauh itu membuat masyarakat meninggalkan penggunaan Pertamax. 

"Secara psikologis, jelas kalau selisihnya dua literan Rp 10.000 mesti masyarakat akan beralih ke Pertalite," tuturnya. 

Dia mengatakan selisih maksimal antara Pertamax dan Pertalite ini seharusnya hanya Rp 2.000 saja.

Penurunan permintaan BBM juga dialami oleh Satya Prapanca, pemilik pertashop yang ada di Gunungkidul.

Satya menceritakan sebelum adanya kenaikan harga BBM, pertashop miliknya mampu menjual rata-rata 550 liter per hari.

Sejumlah pertashop di Jogja mengalami penurunan penjualan hingga 50 persen. Bahkan, ada yang menomboki agar tetap bisa bertahan.
Facebook JPNN.com Jogja Twitter JPNN.com Jogja Pinterest JPNN.com Jogja Linkedin JPNN.com Jogja Flipboard JPNN.com Jogja Line JPNN.com Jogja JPNN.com Jogja

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News