Jeritan Pertashop Jogja di Tengah Kenaikan Harga BBM, Pemilik Harus Menomboki

Kamis, 29 September 2022 – 07:01 WIB
Jeritan Pertashop Jogja di Tengah Kenaikan Harga BBM, Pemilik Harus Menomboki - JPNN.com Jogja
Operator melayani konsumen di Pertashop yang berlokasi di Kecamatan Tegalrejo, Kota Yogyakarta, Rabu (28/9). Foto: M. Sukron Fitriansyah/JPNN.com

"Sekarang (setelah kenaikan) rata-rata 95 liter per hari," ungkapnya. 

Satya sendiri memiliki dua pertashop yang berada di Kecamatan Ngawen dan Kecamatan Nglipar.

Pertashop itu ia bangun sejak Januari 2022. Belum genap setahun beroperasi pemerintah menaikkan harga BBM yang berimbas langsung pada usahanya. 

Seusai adanya kenaikan harga BBM, pertashop milik Satya tetap berjalan meskipun harus tombok.

"Jadi, Agustus lalu sudah tombok. Menggaji karyawan pun tidak cukup," ujarnya. 

Senada dengan Jhonson, Satya juga mengeluhkan disparitas yang cukup jauh antara Pertamax dan Pertalite.

Menurutnya, kondisi serupa dialami oleh mayoritas pemilik usaha pertashop yang ada di Gunungkidul.

Satya sendiri bersama Himpunan Pertashop Seluruh Indonesia (HIPSI) telah beraudiensi ke kantor staf kepresidenan dan Pertamina Parta Niaga di Jakarta. 

Sejumlah pertashop di Jogja mengalami penurunan penjualan hingga 50 persen. Bahkan, ada yang menomboki agar tetap bisa bertahan.
Facebook JPNN.com Jogja Twitter JPNN.com Jogja Pinterest JPNN.com Jogja Linkedin JPNN.com Jogja Flipboard JPNN.com Jogja Line JPNN.com Jogja JPNN.com Jogja

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News