Sosiolog UWM Bicara Bagaimana Merawat Fanatisme Suporter Sepak Bola Indonesia
"Ini khusus Indonesia karena fanatisme suporternya," kata Puji, Jumat (7/10).
Pada perkembangannya, suporter Indonesia tumbuh menjadi kelompok atau komunitas yang begitu besar.
Oleh karena jumlahnya kian besar, lanjutnya, akan sulit memantau para anggota suporter tersebut.
Menurut Puji, untuk mengatur suporter dalam jumlah yang banyak ini perlu diterapkan aturan ketertiban umum dengan semestinya secara terukur dan berkelanjutan.
"Konvoi yang tertib dan mematuhi aturan lalu lintas, jalin koordinasi antarsuporter olahraga, tindak tegas pengguna miras-napza dan yang membawa atribut membahayakan keselamatan," katanya.
Menurut dia, perlu tindakan tegas dalam menindak segala pelanggaran hukum tersebut.
"Pihak penyelenggara dan petugas keamanan perlu membangun sinergi positif dengan pola pengamanan simpatik, tetapi dengan tetap menerapkan aturan secara tegas," jelasnya.
Walau bagaimanapun, kata Puji, nyawa manusia lebih berharga dari sepak bola.
Menurut Sosiolog Universitas Widya Mataram, fanatisme yang berlebihan bisa berdampak buruk bagi persepakbolaan di Indonesia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News