Sosiolog UWM Bicara Bagaimana Merawat Fanatisme Suporter Sepak Bola Indonesia

Sabtu, 08 Oktober 2022 – 07:01 WIB
Sosiolog UWM Bicara Bagaimana Merawat Fanatisme Suporter Sepak Bola Indonesia - JPNN.com Jogja
Perwakilan suporter dari DIY dan Jateng menyatu dalam acara doa bersama di area parkir barat Stadion Mandala Krida pada Selasa (4/10). Foto: M. Sukron Fitriansyah/JPNN.com

jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Klub-klub sepak bola Indonesia memiliki kelompok suporter yang fanatik.

Hampir di setiap daerah memiliki basis suporter yang loyal mendukung klub masing-masing. 

Suporter dalam sepak bola ini sering disebut sebagai pemain kedua belas yang memberikan dukungan tanpa lelah kepada klub yang mereka cintai.

Kendati demikian, fanatisme bila terlalu berlebihan justru akan menjadi pisau bermata dua.

Sosiolog Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta Puji Qomariyah mengatakan fanatisme suporter Indonesia berbeda dengan suporter dari luar.

Di luar, Puji mengatakan sepak bola menjadi hiburan yang menyenangkan.

Hal sebaliknya terjadi Indonesia. Menurutnya, menonton langsung pertandingan sepak bola di Indonesia masih dianggap rawan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. 

Ia menjelaskan bahwa perilaku agresif menyebabkan terjadinya kekerasan. Penyebab perilaku kekerasan ini bisa faktor pribadi atau faktor sosial.

Menurut Sosiolog Universitas Widya Mataram, fanatisme yang berlebihan bisa berdampak buruk bagi persepakbolaan di Indonesia.
Facebook JPNN.com Jogja Twitter JPNN.com Jogja Pinterest JPNN.com Jogja Linkedin JPNN.com Jogja Flipboard JPNN.com Jogja Line JPNN.com Jogja JPNN.com Jogja

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News

TERPOPULER

PERIODE:   6 JAM 12 JAM 1 HARI 1 MINGGU

Maaf, saat ini data tidak tersedia