Tiker Perak dan Cegah Perang
jogja.jpnn.com - YOGYAKARTA - Pemerintah Kota Yogyakarta mengeluarkan buku saku Tiker Perak dan Cegah Perang.
Buku saku Tiker Perak berisi tentang kampanye anti kekerasan pada perempuan dan anak, sementara Cegah Perang adalah Cegah Perdagangan Orang.
"Kekerasan dalam rumah tangga, khususnya yang dialami perempuan dan anak, masih cukup tinggi. Harus ada upaya bersama agar tidak ada lagi kasus kekerasan untuk kelompok tersebut," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Yogyakarta Edy Muhammad di Yogyakarta, Selasa.
DP3AP2KB menerbitkan buku saku Tiker Perak ditujukan agar masyarakat memiliki pemahaman menyeluruh mengenai kekerasan pada perempuan dan anak.
Dalam buku saku tersebut, masyarakat bisa memahami faktor penyebab munculnya kekerasan pada perempuan dan anak, sehingga bisa dilakukan langkah antisipatif, mengetahui jenis kekerasan, memahami dampak yang dialami korban, hingga langkah yang harus ditempuh untuk penanganan korban.
Sementara itu, buku saku Cegah Perang fokus terhadap upaya pencegahan tidak pidana perdagangan orang.
Hingga November 2022, jumlah kasus KDRT di Kota Yogyakarta tercatat sebanyak 188 kasus, sedangkan pada 2021 tercatat sebanyak 246 kasus.
Apabila dikategorikan dalam kelompok umur, maka hingga November 2022 tercatat 61 kasus kekerasan pada anak dan 185 kasus kekerasan pada orang dewasa. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan pada 2021, yang tercatat sebanyak 49 kasus kekerasan pada anak dan 139 kasus pada orang dewasa.
Tiker Perak ditujukan agar masyarakat memiliki pemahaman menyeluruh mengenai kekerasan pada perempuan dan anak.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News