Volume Sampah di Yogyakarta Berkurang 20 Ton Per Hari, Tetapi Belum Mencapai Target
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Pemerintah Kota Yogyakarta mencatat telah terjadi penurunan volume sampah selama tiga pekan terakhir, sejak diberlakukannya gerakan nol sampah anorganik.
Nol sampah anorganik adalah gerakan yang diinisiasi oleh Pemkot Yogyakarta agar masyarakat tidak lagi membuang sampah anorganik. Sampah-sampah anorganik harus dikelola mandiri atau melalui bank sampah.
Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya mengatakan volume sampah yang dibuang ke TPA Piyungan saat ini berkurangan 20 ton per hari.
Pada 2022, rata-rata volume sampah yang dibuang Kota Yogyakarta ke TPA Piyungan mencapai sekitar 250-260 ton per hari.
Aman mengatakan Pemkot Yogyakarta menargetkan penurunan sampah 40 sampah 50 ton perhari.
Jumlah tersebut merupakan volume sampah anorganik yang tidak lagi dapat dibuang ke depo atau tempat pembuangan sampah (TPS) dan dinilai masih memiliki nilai ekonomis sehingga masih memungkinkan untuk dijual melalui pelapak.
Melalui gerakan nol sampah anorganik yang berlaku mulai awal Januari 2023, warga Kota Yogyakarta diminta untuk mengelola dan memilah sampah sejak dari sumbernya. Sampah yang diizinkan dibuang ke depo atau TPS hanya sampah organik dan residu.
Sedangkan sampah anorganik dikelola secara mandiri oleh masyarakat dan disalurkan melalui bank sampah yang kemudian akan menjualnya ke pengepul atau pelapak.
Sejak diberlakukan gerakan nol sampah anorganik, sampah yang dihasilkan Pemkot Yogyakarta berkurang hingga 20 ton per hari.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News