Gunung Merapi Erupsi, Apakah Warga Sleman Perlu Dievakuasi?
jogja.jpnn.com, SLEMAN - Sejak Sabtu siang (11/3) sampah hari ini, Gunung Merapi yang berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah masih mengeluarkan aktivitas erupsi.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat telah terjadi peningkatan aktivitas vulkanis di Gunung Merapi.
Namun, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan masyarakat yang tinggal di lereng Gunung Merapi tidak perlu panik karena kondisi saat ini masih relatif aman.
Menurut dia, masyarakat hanya perlu berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di kawasan Gunung Merapi.
Kustini mengatakan aktivitas Gunung Merapi saat ini berbeda dengan kondisi erupsi pada 2010. BPPTKG masih menyatakan status Gunung Merapi level 3 atau siaga.
"Artinya aktivitas vulkanis tinggi, tetapi masih dalam radius zona yang direkomendasikan," katanya.
Kustini mengatakan saat ini masyarakat di lereng Gunung Merapi belum perlu dievakuasi, tetapi perlu mempersiapkan diri jika eskalasinya meningkat, ditandai dengan makin jauhnya luncuran awan panas yang melewati zona aman.
"Pemerintah Kabupaten Sleman melalui BPBD Sleman telah menyiapkan tim evakuasi sampai pada tingkat RT, RW, dusun dan kelurahan," katanya.
Aktivitas vulkanis Gunung Merapi meningkat dalam beberapa hari terakhir. Apakah warga Sleman yang tinggal di lereng gunung perlu dievakuasi?
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News