Aktivitas Gunung Merapi Jumat Pagi, Terjadi 23 Guguran Lava Pijar
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Gunung Merapi yang berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah masih mengeluarkan aktivitas kegempaan.
Sejak November 2020 Gunung Merapi mengalami peningkatan aktivitas vulkanik sehingga jalur pendakiannya ditutup.
Berdasarkan pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), pada Jumat pagi (7/4) Gunung Merapi mengeluarkan 23 guguran lava pijar sejauh 2 kilometer.
Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso mengatakan pada pukul 00.00 WIB sampai 06.00 WIB guguran lava pijar itu meluncur ke arah barat daya atau Kali Bebeng dan Kali Boyong.
"Teramati 23 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 2.000 meter ke barat daya (Kali Bebeng dan Kali Boyong)," kata dia.
Selama periode pengamatan itu, menurut BPPTKG, Gunung Merapi juga mengalami 48 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-63 mm selama 25.5-165.7 detik, dua kali gempa fase banyak dengan amplitudo 3 mm selama 4.5-5.7 detik, dan satu kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 35 mm selama 10,6 detik.
Asap kawah bertekanan lemah di atas puncak Merapi teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 30-250 meter di atas puncak kawah.
Pada periode pengamatan Kamis (6/4) pukul 18.00-24.00 WIB, Gunung Merapi tercatat 14 kali meluncurkan awan panas guguran dengan jarak luncur maksimum 1.600 meter ke arah Kali Bebeng.
Gunung Merapi mengeluarkan 23 lava pijar pada Jumat pagi. BPPTKG masih mempertahankan status siaga atau level 3.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News