Kata Bupati Soal Penetapan KLB Antraks di Gunungkidul

"Sebenarnya antraks kan sudah ada sejak dahulu ya. Kami ini dari 2019. Artinya, antraks yang ada di Gunungkidul ini tidak bersumber utamanya dari kami, tetapi dari luar yang masuk ke Gunungkidul," kata Sunaryanta.

Kasus antraks di Gunungkidul makin meningkat setelah hari raya Iduladha karena tingginya konsumsi daging ternak. Salah satu kejadian yang banyak disorot adalah kasus masyarakat mengonsumsi ternak mati yang sudah sempat dikubur.

"Akhirnya apa, penyakit menular bakteri menular. Dari ratusan suspek antraks, satu diantaranya menular kepada manusia," katanya.

Ia mengimbau kepada warga agar bersama-sama menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). "Imbauan saya tentu kepada masyarakat untuk tidak mengonsumsi atau tidak mengulang kembali peristiwa yang terjadi seperti ini," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul Dewi Irawaty mengatakan akhir pekan lalu ratusan warga yang tinggal di zona merah penyakit antraks menjalani uji serologi.

Darah yang diambil untuk mengetahui seseorang diketahui positif antraks atau tidak, karena penanganan disesuaikan dengan gejala.

"Perkembangan terbaru masih status quo. Menunggu hasil laboratorium kemarin tentunya," kata Dewi Irawaty.

Dia menjelaskan uji serologi berlangsung di Padukuhan Jati, Kalurahan Candirejo pada (7/7). Sebanyak 143 warga terjadwal melakukan uji serologi.