Makna Tema Peringatan Hari Santri di Lapangan Denggung Sleman

jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Dalam rangka memperingati Hari Santri 2023, sekitar 2.500 santri dari 47 pondok pesantren (ponpes) di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melakukan upacara dan kirab yang dimulai pada Minggu (22/10) di Lapangan Denggung, Sleman.

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo hadir pada kegiatan tersebut dan bertindak sebagai inspektur upacara. Turut hadir Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa, Ketua DPRD Kabupaten Sleman Haris Sugiharta, dan anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sleman.

Kustini Sri Purnomo mengatakan tema peringatan Hari Santri 2023 adalah "Jihad Santri Jayakan Negeri" yang berarti ingin mendorong para santri untuk terus berjuang membangun kejayaan negeri dengan semangat jihad intelektual di era transformasi digital, mengisi kemerdekaan dengan membangun perekonomian, mendorong kemajuan peradaban, dan menjaga keutuhan dan kerukunan NKRI.

"Saya berharap para santri dari berbagai latar belakang siap untuk mengabdikan tenaga, pikiran, kemampuannya, dan hidupnya secara maksimal untuk bangsa dan negara. Selain itu, mereka juga harus ingat tugas utama mereka, yaitu menjaga dan mensyiarkan Islam," kata Kustini.

Selain itu, Kustini mendorong santri untuk menjadi agen perubahan di masyarakat. Menurut dia, dengan meningkatkan kepedulian terhadap sesama, santri diharapkan dapat menjadi panutan dan menciptakan kerukunan dan toleransi di seluruh Kabupaten Sleman.

Kustini mengatakan bahwa perbedaan diciptakan oleh Tuhan YME untuk saling melengkapi, menguatkan, menghargai, dan menghormati satu sama lain.

Selain itu, Kustini meminta para kyai, ustaz, ulama, dan santri untuk ikut serta dalam mensukseskan pemilihan 2024.

Dia berharap pesta demokrasi Kabupaten Sleman akan berjalan dengan aman dan damai karena mereka telah berperan aktif dalam menciptakan situasi yang kondusif dan mendapatkan dukungan dari seluruh masyarakat.