Respons Pemeran Film Dirty Vote Saat Tahu Dia Dilaporkan ke Polisi
"Lalu kami mau negara ini melakukan penghukuman. Penghukumannya, ya, terhadap yang mempermainkan demokrasi itu," kata lulusan UGM tersebut.
Penghukuman ini menurut Zainal harus dilakukan untuk menyelamatkan demokrasi.
"Datanglah ke bilik suara. Siapa yang Anda rasa merusak demokrasi, jangan dipilih. Itu cara yang terbaik. Saya sering bilang pemilu adalah kudeta yang paling konstitusional," katanya.
Melalui film Dirty Vote, Zainal ingin menyampaikan kepada publik bahwa kekuasaan sangat berbahaya jika tidak diawasi dengan serius.
Sebelumnya, sutradara dan tiga pemeran Dirty Vote dilaporkan ke Bareskrim Poliri oleh DPP Forum Komunikasi Santri Indonesia (FOKSI).
Mereka menganggap para terlapor telah melanggar pasal 287 ayat 5 UU 07 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum. (mcr25/jpnn)
Pemeran film dokumenter Dirty Vote Zainal Arifin Mochtar mengaku heran dengan rang yang melaporkannya ke polisi.
Redaktur : Januardi Husin
Reporter : M. Syukron Fitriansyah
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News