Anggota Dewan Minta Perbaikan Infrastruktur untuk Mengentaskan Kemiskinan di KP
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Tingkat kemiskinan di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih terbilang tinggi sehingga perlu upaya untuk mengatasinya.
Menurut Anggota Badan Anggaran DPRD Kabupaten Kulon Progo Suryanta, pemerintah perlu menggenjot pembangunan infrastruktur agar bisa menumbuhkan geliat perekonomian masyarakat.
Suryanta menilai angka kemiskinan di Kulon Progo yang masih mencapai 16,92 persen disebabkan ketidaklayakan infrastruktur terutama berupa akses jalan guna mendukung kegiatan ekonomi, pendidikan, layanan kesehatan dan sarana sosial lainnya, serta sarana prasarana publik.
"Hal ini berakibat fatal terhadap psikologi (mental) masyarakat dalam melakukan usaha-usaha atau kehidupan secara umum sehingga masyarakat enggan melakukan usaha mandiri," katanya.
Ia mengatakan Penjabat Bupati Kulon Progo dalam laporan pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah di Kabupaten Kulon Progo secara umum telah mendasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Hal ini tercermin pada opini WTP dari BPK selama 11 kali berturut-turut. Namun, demikian capaian WTP yang mendasarkan pada capaian indikatif angka-angka belum sepenuhnya linear dengan fakta atau data riil di lapangan.
Menurut dia, tingkat kemiskinan di Kulon Progo masih tinggi sekitar 16,92 persen bahkan banyak kelurahan yang berpredikat miskin ekatrem. Hal ini segera ada penanganan khusus dan serius.
"Dengan memperbanyak pembangunan infrastruktur yang menunjang kegiatan ekonomi, seperti pembangunan jalan usaha tani, program padat karya dan memprioritaskan pembangunan jalan kabupaten yang benar-benar prioritas untuk di bangun, kemiskinan secara bertahap akan berkurang," katanya.
Pemerintah daerah diminta untuk menggenjot pembangunan infrastruktur jalan untuk mengentaskan kemiskinan di Kulon Progo.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News