Sindiran untuk MU dan NU: Dipisahkan Qunut, Disatukan Tambang
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Pimpinan Pusat Muhammadiyah didesak untuk berani menolak konsesi tambang oleh Forum Cik Ditiro.
Sejumlah aktivis dari Forum Cik Ditiro menggelar aksi di depan kampus Universitas Aisyiyah Yogyakarta (Unisa) pada Sabtu (27/7) untuk mendesak PP Muhammadiyah agar tidak mengelola bisnis tambang.
Lokasi tersebut merupakan tempat berlangsungnya Konsolidasi Nasional PP Muhammadiyah pada 27-28 Juli 2024.
Mereka membentangkan rontek bernada sindirian kepada PP muhammadiyah dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
Salah satu rontek yang dibentangkan oleh massa aksi bertuliskan "Dipisahkan Qunut, Disatukan Tambang".
Rontek tersebut sebagai bentuk sindiran kepada PP Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama yang memilih menerima konsesi tambang dari pemerintah.
Sana Ullaili dari SP Kinasih mengatakan korban dari tambang sendiri adalah anggota atau simpatisan ormas keagamaan.
"Seharusnya ormas sangat mudah mengambil sikap, yakni bersama masyarakat menolak dan mengharamkan segala bentuk perusakan," ujarnya.
Massa aksi membentangkan rontek bernadakan sindiran untuk Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News