Mahasiswa UNY Olah Limbah Tempe Jadi Pupuk Organik
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Seorang Mahasiswa prodi pendidikan IPA Fakultas MIPA Universrita Negeri Yogyakarta (UYN) Nastiti Estiningtyas mampu mengolah limbah dari produksi tempe untuk menjadi pupuk organik yang berguna bagi pertumbuhan tanaman.
Ide mengolah limbah tempe itu datang saat Nastiti melakukan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNY di Desa Sendangrejo, Minggir, Sleman Yogyakarta.
Nastiti mengolah limbah yang berasal dari proses pembuatan tempe dan ampas tempe.
Dalam satu kali proses pembuatan tempe, bisa menghasilkan lima liter air rebusan kacang kedelai yang berwarna kuning kecoklatan, berbau kedelai yang direbus dan berbuih putih.
Nastiti mengatakan, dalam limbah cair rebusan kedelai itu terdapat kandungan unsur hara Phosphor (P), Nitrogen (N), dan Kalium (K) yang sangat dibutuhkan untuk laju pertumbuhan tanaman.
Air rebusan dari olahan kedelai mengandung 0,11 persen karbohidrat, 0,42 persen protein, 0,13 persen lemak, 4,55 persen besi, 1,74 persen fosfor, dan 98,8 persen air.
“Ampas tempe yang sudah kering dapat dijadikan campuran makanan unggas peliharaan seperti ayam,” kata Nastiti, dikutip dari laman resmi UNY.
Dia menjelaskan bagaimana bisa membuat limbah tempe menjadi pupuk organik dari air kacang kedelai yang sudah direbus selama empat jam.
Seorang mahasiswa UNY berhasil menciptakan pupuk organik dari sisa limbah produksi tempe
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News