Malioboro Disebut Akan Tambah Ramai Seperti Orchard Road di Singapura
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Penataan kawasan Malioboro diyakini akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.
Menurut Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Daerah Istimewa Yogyakarta Hery Setyawan, ketiadaan pedagang kaki lima (PKL) di jalur pedestarian tidak akan mengurangi daya tarik Malioboro.
Sebaliknya, ia menilai penataan itu bakal menyetarakan Malioboro dengan destinasi wisata di sejumlah negara maju sehingga semakin meningkatkan minat wisatawan berkunjung.
Meski PKL dikumpulkan di dua tempat khusus yang masih di lingkup kawasan Malioboro, menurut dia, wisatawan tetap akan mencarinya.
"Kita mengacu di negara-negara lain di Sungapura, di China, Malaysia, mereka punya kantong-kantong tempat pedagang kecilnya sehingga dengan dikumpulkan justru menjadi magnet tersendiri," kata dia.
Malioboro, menurut dia, akan tetap menjadi destinasi utama para wisatawan tidak ubahnya Orchard Road di Singapura.
"Kalau wisatawan ke Yogyakarta sudah dipastikan harus ke Malioboro, kalau di Singapura seperti di Orchard Road," ujar dia.
Oleh sebab itu, Hery berharap penataan kawasan Malioboro dapat terkonsep dalam satu kesatuan tindakan secara sistematis sehingga aspek keindahan, kenyamanan wisatawan, serta PKL mendapat porsi yang sama.
Penataan Malioboro diyakini bakal bakal membuat kawasan tersebut semakin ramai pengunjung, persen Orchard Road di Singapura.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News