Keluh Kesah PKL Malioboro: Tolong Ditunda, Lokasi Baru Belum Memadai
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Puluhan pedagang kaki lima (PKL) Malioboro datang ke DPRD Kota Yogyakarta untuk menyampaikan keberatan mereka atas rencana relokasi yang akan dilakukan dalam waktu dekat.
Salah seorang PKL Malioboro yang tergabung dalam Paguyuban Lesehan PPLM Kelik Bekti Leksono mengatakan lokasi yang akan digunakan untuk relokasi dirasa belum layak dan tidak sesuai harapan pedagang.
“Misalnya belum ada pembuangan air dan belum ada sumber air bersih. Sampai sekarang pun belum ada kejelasan mengenai lay out untuk penataan kuliner di lokasi relokasi,” kata Kelik, Senin (17/1).
Ketua Koperasi PPKLY Wawan Suhendra mengatakan mereka telah mendapat informasi tidak resmi tentang rencana eksekusi relokasi.
Pada 22 Januari akan dilakukan syukuran di dua lokasi relokasi dan dilanjutkan proses relokasi pada 1-7 Februari 2022.
“Jika pada 8 Februari masih ada yang berjualan di tempat lama, akan ditertibkan. Jika benar rencana itu direalisasikan, sekarang tinggal menghitung hari saja,” kata Wawan.
Merespons keluh kesah para PKL Malioboro, DPRD Kota Yogyakarta telah memutuskan untuk membentuk panitia khusus (pansus).
Para PKL Malioboro berharap, rencana relokasi tersebut dihentikan sementara selama Pansus DPRD Kota Yogyakarta masih bekerja.
Para PKL Malioboro datang ke DPRD Kota Yogyakarta untuk meminta agar bisa menyampaikan keluh kesah mereka tentang rencana relokasi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News