Berduka Kehilangan Buya Syafii Maarif, Pendeta Gomar Gultom Punya Permohonan kepada Presiden
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Wafatnya mantan ketua PP Muhammadiyah dan cendikiawan Muslim Prof Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii pada Jumat (27/5) siang telah meninggalkan duka mendalam bagi banyak pihak.
Buya Syafii Maarif wafat pada usia 86 tahun di PKU Muhammadiyah Gamping pukul 10.15 WIB.
Meninggalnya Buya Syafii menjadi berita duka yang mendalam bagi masyarakat Indonesia.
Jenazah Buya Syafii disalatkan di Masjid Gede Kauman, Kota Yogyakarta sebelum dimakamkan di Pemakaman Husnul Khotimah, Kulon Progo.
Banyak pelayat dari berbagai kalangan dan lintas agama silih berganti hadir di Masjid Gede Kauman.
Salah satunya adalah Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) Pendeta Gomar Gultom yang menghentikan rapat di Solo demi ikut melayat ke Yogyakarta.
Pendeta Gomar Gultom bahkan meminta kepada Presiden Joko Widodo agar Buya Syafii ditetapkan sebagai pahlawan nasional.
"Saya memohon Presiden untuk mengajak seluruh masyarakat mengibarkan bendera setengah tiang sebagai penghormatan kepada beliau dan kiranya tak berlebihan bila saya juga mengusulkan agar kepada beliau, pada waktunya kelak, dianugerahi pahlawan nasional," kata Gomar Gultom melalui keterangan tertulis dari Yogyakarta, Jumat (27/5).
Pendeta Gomar Gultom punya permintaan kepada Presiden Jokowi untuk menjadikan Buya Syafii Maarif sebagai pahlawan nasional.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News