Buya Syafii Lebih dari Sekadar Tokoh Muhammadiyah, Keteladanannya Diakui Banyak Orang

Sabtu, 28 Mei 2022 – 14:32 WIB
Buya Syafii Lebih dari Sekadar Tokoh Muhammadiyah, Keteladanannya Diakui Banyak Orang - JPNN.com Jogja
Jenazah Buya Syafii Maarif dibawa menuju peristirahatan terakhir. Foto: M. Sukron Fitriansyah/JPNN.com

Meski pernah menakhodai PP Muhammadiyah sejak 1998 sampai 2005, Buya Syafii tampaknya bukan sekadar terlahir sebagai tokoh penting di salah satu organisasi masyarakat terbesar di Indonesia itu.

Melalui pemikiran dan konsistensi dalam mengampanyekan perdamaian, serta sikap inklusif dalam beragama selama hidupnya, Buya Syafii telah menjelma menjadi jangkar perekat keutuhan umat dan masyarakat di Indonesia.

“Beliau selalu berpesan kepada kami agar menjaga keutuhan bangsa, keutuhan Muhammadiyah, dan keutuhan umat,” ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dalam pidato penghormatan terakhir untuk almarhum.

Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Najib Azca menyebut mendiang Buya Syafii sebagai satu dari sedikit tokoh Muslim di Indonesia yang konsisten mengampanyekan nilai-nilai perdamaian hingga akhir hayatnya.

Menurut dia, tokoh bersahaja kelahiran Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat pada 31 Maret 1935 itu merupakan intelektual yang sangat kuat memegang konsep toleransi dan perdamaian antaragama.

“Beliau tidak peduli dengan cemooh, bahkan kadang dirundung habis-habisan karena memegang teguh prinsip yang dimiliki," ujar Najib yang juga Dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) ini.

Dalam berbagai kesempatan, mendiang Buya Syafii selalu mengingatkan bahwa agam Islam diturunkan Tuhan ke bumi melalui Nabi Muhammad saw untuk membangun peradaban di muka bumi sebagai rahmat untuk seluruh alam.

Menurut Najib Azca, Buya Syafii merupakan tokoh yang secara tulus menggunakan daya intelektualnya untuk memikirkan masa depan dan peradaban bangsa dengan mengedepankan kepentingan jangka panjang.

Wafatnya Buya Syafii Maarif bukan hanya menjadi duka yang mendalam bagi warga Muhammadiyah. Sosok Buya telah diaui oleh hampir semua golongan di Indonesia.
Facebook JPNN.com Jogja Twitter JPNN.com Jogja Pinterest JPNN.com Jogja Linkedin JPNN.com Jogja Flipboard JPNN.com Jogja Line JPNN.com Jogja JPNN.com Jogja

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News