Banyak Keluhan di Teras Malioboro, Pemda DIY dan Pemkot Jogja Siap Turun Tangan
“Intinya tadi banyak masukan, jadinya akan bagus. Kami komunikasikan dengan luwes saja,” jelasnya.
Kepala Diskop UMKM DIY Srie Nurkyatsiwi mengatakan keberhasilan pengelolaan Teras Malioboro tersebut membutuhkan komitmen bersama.
“Perlu komitmen dan kerja sama dengan semua. Harapannya, kita semua tak lagi terpisah paguyuban-paguyuban melainkan telah menjadi keluarga besar. Kami akan lakukan evaluasi secara bertahap,” katanya.
Lebih lanjut, ia mengakui perbedaan lokasi lapak di Teras Malioboro tentunya akan berpengaruh pada tingkat penjualan.
“Kami pasti menerima masukan, tetapi tak lantas bisa serta-merta kita ubah. Perbedaan lantai akan berdampak pada tingkat jualan mereka. Salah satu solusi yang kemarin dilakukan adalah membuat festival bakpia,” jelasnya.
Lewat festival tersebut, ia menyebut perputaran uang dalam sehari menghasilkan sekitar Rp 200 juta transaksi.
“Inilah fungsi pemda, saat masyarakatnya juga open, termasuk digitalisasi keuangannya, tinggal apa yang selanjutnya kami bisa bantu untuk memobilisasi pengunjung," imbuhnya.
Kemudian, Siwi menegaskan Diskop UMKM DIY akan bekerja sama dengan stakeholder untuk melakukan CSR.
Pemda DIY dan Pemkot Yogyakarta berkomitmen melakukan pengawasan dan pembenahan terhadap keluhan di Teras Malioboro 1 dan 2.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News