Begini Kata Pihak SMAN 1 Banguntapan Soal Dugaan Pemaksaan Berjilbab
![Begini Kata Pihak SMAN 1 Banguntapan Soal Dugaan Pemaksaan Berjilbab - JPNN.com Jogja](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2017/02/17/68ccb8b3e0bfcb7ceb398293b1a3f4f9.jpg)
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Kasus dugaan pemaksaan berjilbab terhadap salah satu siswi di SMAN 1 Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah menjadi sorotan publik.
Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY langsung mengundang beberapa guru dari SMAN 1 Banguntapan untuk meminta penjelasan terkait kejadian tersebut.
Pihak-pihak yang dimintai keterangan pada Senin (1/8) adalah Kepala SMAN 1 Banguntapan, guru bimbingan konseling (BK) dan wali kelas.
Baca Juga:
Kepala Disdikpora DIY Suhirman mengungkapkan bahwa guru-guru yang diperiksa membantah ada pemaksaan berjilbab.
"Cuma mencontohkan dan mengajari cara memakai jilbab. Jadi, enggak ada (pemaksaan)," kata Suhirman, Selasa (2/8).
Guru BK SMAN 1 Banguntapan, kata dia, mengaku hanya menawarkan kepada salah satu siswi kelas X mengenai cara memakai jilbab karena siswi itu mengaku belum terbiasa memakai jilbab.
Setelah siswi tersebut menyetujui, lanjut Suhirman, guru BK kemudian mengajarkan cara menggunakan jilbab.
"Itu pun tidak langsung dipakaikan. Artinya, guru BK waktu itu sudah mengonfirmasi kepada siswinya untuk memakaikan jilbab," ujar Suhirman.
Disdikpora DIY telah memeriksa beberapa guru SMAN 1 Banguntapan terkait kasus dugaan pemaksaan berjilbab terhadap salah satu siswinya. Hasilnya seperti ini.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News