Ibu Siswi yang Dipaksa Berjilbab Akhirnya Buka Suara, Sindir Guru SMAN 1 Banguntapan

"Ibu mana yang tidak sedih membaca pesan begitu? Ayahnya memberi tahu bahwa anak kami sudah satu jam lebih berada di kamar mandi sekolah," ucap dia.
Baca Juga:
Dia pun bergegas menjemput anaknya yang sudah dibawa ke ruang unit kesehatan sekolah (UKS).
Herprastyanti mengatakan saat itu kondisi putrinya dalam keadaan lemas dan menangis.
Sejak itulah putrinya secara perlahan bercerita bahwa telah dipaksa mengenakan jilbab oleh beberapa guru.
Herprastyanti mengatakan anaknya sudah menolak, tetapi pihak guru terus mempertanyakan mengapa menolak mengenakan jilbab.
"Dalam ruang Bimbingan Penyuluhan, seorang guru menaruh sepotong jilbab di kepala anak saya. Ini bukan tutorial jilbab karena anak saya tak pernah minta diberi tutorial. Ini adalah pemaksaan," tegasnya.
Herprastyanti menegaskan bahwa sebagai seorang ibu yang mengenakan jilbab, dia tidak pernah memaksakan putrinya untuk berjilbab.
Dia juga tidak terima dengan tudingan pihak sekolah yang menyebut anaknya histeris karena masalah keluarga.
Ibu dari seswi SMAN 1 Banguntapan yang diduga dipaksa berjilbab akhirnya buka suara. Dia menyindir pihak sekolah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News