4.382 KK di Bantul Terdampak Bencana Kekeringan
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Musim kemarau tahun ini telah menyebabkan dampak kekeringan terhadap ribuan kepala keluarga di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul mencatat ada 4.382 kepala keluarga (KK) yang terdampak kekeringan.
Komandan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Bantul Aka Luk Luk Firmansyah menyebut data itu diperoleh berdasarkan laporan per 17 September 2023.
Total jumlah orang yang terdampak adalah 17.199 jiwa, tersebar di tujuh kecamatan meliputi 11 kelurahan dan 18 pedukuhan.
"Kalau kecamatan yang terdampak belum bertambah dari peta lama, kemudian kelurahan dan pedukuhan juga masih tetap, hanya jumlah keluarga dan jiwanya yang terus bertambah," katanya.
Pada 11 September lalu, BPBD Bantul mencatatkan jumlah data masyarakat terdampak kekeringan sebanyak 3.493 KK yang terdiri 13.814 jiwa, tersebar di tujuh kecamatan se-Bantul meliputi 11 kelurahan dan 18 pedukuhan.
Menurut dia, tujuh kecamatan yang terdampak kekeringan itu adalah wilayah Kecamatan Kasihan, Dlingo, Piyungan, Pleret, Pajangan, Imogiri dan Pundong. Wilayah terdampak kekeringan itu sudah mendapat distribusi atau droping air bersih dari pemerintah.
Total droping air bersih yang sudah didistribusikan per 17 September, kata dia, sebanyak 400 tangki air, berasal dari BPBD Bantul 100 tangki, Palang Merah Indonesia (PMI) Bantul 158 tangki, dan Dinas Sosial (Dinsos) Tagana Bantul 92 tangki dan donasi berjumlah 50 tangki.
Bencana kekeringan di Bantul telah berdampak bagi 4.382 kepala keluarga. BPBD terus mengupayakan bantuan air bersih.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News