Mahasiswa UST Mengadu ke LBH Jogja, Mengaku Diintimidasi Rektorat Soal Diskusi Antikorupsi

"Menyebabkan terjadinya aksi dorongan-dorongan dengan sekuriti," katanya, Senin (2/10).
Puncaknya ada empat massa aksi dari Fakultas Teknik ditahan oleh pihak birokrasi.
"Salah satu dari keempat mahasiswa dipukul. Satu lagi ponselnya diambil untuk menelepon orang tua mahasiswa tersebut dan diancam," ujarnya.
Selain itu, Wahyu mengatakan bahwa Kartu Tanda Penduduk atau KTP mahasiswa tersebut ditahan pihak kampus.
Danang dari LBH Yogyakarta mempertanyakan hak pihak kampus yang meminta KTP dan memeriksa ponsel mahasiswa yang ditahan tersebut.
"Kewenangan apa yang membuat mereka berani-beraninya merampas. Itu menjadi catatan dalam konteks kebebasan akademik," katanya.
Danang meminta agar pihak kampus bertanggung jawab dan berbenah diri menjamin ruang demokrasi dan menjalankan statuta yang mereka buat sendiri.
"Jangan sampai ini menjadi perseden buruk. Jika tidak diatasi oleh pihak kampus, perseden buruk ini bisa terjadi dimana-mana," kata Danang. (mcr25/jpnn)
Sejumlah mahasiswa Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) Yogyakarta mengaku diintimidasi rektorat saat akan menggelar diskusi antikorupsi.
Redaktur : Januardi Husin
Reporter : M. Syukron Fitriansyah
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News