217 Kasus Kekerasan di Kota Jogja, Korban Perempuan dan Anak Paling Banyak
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Pemerintah Kota Yogyakarta mencatat bahwa tahun ini telah terjadi 217 kasus kekerasan terhadap perempuan, laki-laki dan anak-anak.
Jumlah itu mengacu pada data yang masuk ke Sistem Informasi Gender dan Anak (Siga) per Oktober 2023.
Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Yogyakarta Sarmin mengatakan dari 217 kasus tersebut, 186 kasus dialami perempuan dan 31 sisanya dialami laki-laki.
Sebanyak 64 korban dari total keseluruhan masih berusia anak-anak, terdiri 24 laki-laki dan 40 perempuan.
Menurut Sarmin, bentuk kekerasan yang dialami para korban beragam, mulai dari kekerasan fisik, verbal, perundungan, hingga kekerasan seksual.
Meski selama ini kasus kekerasan sebagian besar dialami kaum perempuan, Sarmin menjelaskan kekerasan juga bisa dialami oleh laki-laki.
"Bisa jadi pelakunya sesama laki-laki atau pelakunya dari istri juga ada," ujar dia.
Menurut Sarmin, ratusan kasus kekerasan itu sebagian telah diselesaikan secara kekeluargaan dan sebagian lainnya dilanjutkan ke ranah hukum.
Kasus kekerasan di Kota Yogyakarta yang masuk ke sistem Siga tercatat sebanyak 217. Korban paling banyak adalah perempuan dan anak-anak.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News