Jangan Langsung Anti dengan Pinjol, Ada Tips Agar Tak Terjerat Utang
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Aplikasi fintech atau pinjaman online (pinjol) selama ini mendapat reputasi buruk karena bunganya yang tinggi dan seringkali membuat orang terjerat utang.
Banyak orang yang tidak mampu membayar tagihan utang di pinjol sehingga terpaksa meminjam pada pinjol lainnya. Utang pun kian menumpuk.
Dosen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM I Wayan Nuka Lantara mengatakan kehadiran pinjol memang bertujuan untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang sedang dalam kondisi terdesak.
Meminjam uang di pinjol syaratnya mudah dan cepat jika dibandingkan dengan sistem perbankan. Dalam kondisi terdesak, yang dibutuhkan seseorang adalah mendapatkan uang dengan cara yang cepat.
Wayan mengatakan bahwa peminjaman uang di pinjol mulai naik saat Juli dan Agustus karena masa pendaftaran sekolah dan kuliah. Sebaliknya, jumlah peminjam menurun saat April.
“Jumlah peminjam naik pada Juli dan Agustus, tetapi April justru paling rendah,” katanya saat menjadi pembicara dalam acara program Sekolah Wartawan di UGM, Jumat (23/2).
Wayan menyebutkan uang yang berputar lewat pinjol sekitar Rp 20 triliun dimana sekitar 3-4 persen saja yang mengalami gagal bayar alias macet.
“Memang tidak semua lancar, sekitar 3-4 persen yang macet. Rata-rata peminjam yang mengalami gagal bayar ini berada di rentang usia 19-34 tahun. Pada usia tersebut dianggap belum produktif dan penggunaan uang lebih banyak ke arah konsumtif,” paparnya.
Pakar ekonomi dan bisnis UGM membeberkan tiga tips jika Anda terpaksa harus meminjam uang di pinjol. Apa saja?
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News