La Nyalla Berani Bilang Big Data Luhut Bohong, Ini Dasarnya
![La Nyalla Berani Bilang Big Data Luhut Bohong, Ini Dasarnya - JPNN.com Jogja](https://cloud.jpnn.com/photo/galeri/normal/2021/09/27/menko-marves-luhut-binsar-pandjaitan-usai-menjalani-pemeriks-p2hr.jpg)
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Wacana tentang penundaan Pemilu 2024 dan masa jabatan presiden 3 periode telah menyulut aksi unjuk rasa di Jakarta dan sejumlah daerah pada Senin (11/4) lalu.
Ribuan mahasiswa dan eleman masyarakat sipil mendatangi gedung DPR/MPR RI mendesak wacana tersebut tidak direalisasikan.
Salah satu yang menjadi pemicu dalam wacana penundaan Pemilu 2024 adalah pernyataan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan tentang big data.
Luhut mengeklaim memiliki big data bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia ingin agar Pemilu 2024 ditunda.
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI La Nyalla Mahmud Mattalitti berani menyebut penyataan Luhut tentang big data sebagai sebuah kebohongan.
Konon big data tersebut menyebut rakyat tidak tertarik Pemilu 2024.
"Saya hanya menyampaikan itu (big data milik Luhut, red) bohong," kata La Nyalla di Jakarta, Kamis (14/4).
Mantan Ketua PSSI itu mengimbau rakyat tidak terpengaruh dengan klaim Luhut bahwa rakyat biasa saja menyikapi Pemilu 2024.
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI La Nyalla Mahmud Mattalitti menyebut big data Menkomarves Luhut sebagai sebuah kebohongan. Apa dasarya?
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News