Kasus DBD di Kota Jogja Meningkat, Begini Persebarannya
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Risiko terserang penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Yogyakarta cenderung meningkat saat musim hujan seperti saat ini.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta mencatat bahwa sejak Januari hingga Oktober 2024 terdapat 238 kasus DBD.
Jumlah tersebut jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
Baca Juga:
Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinkes Kota Yogyakarta Endang Sri Rahayu mengatakan DBD tahun lalu pada periode yang sama hanya ada 88 kasus.
"Secara faktor risiko, penyakit yang perlu diwaspadai saat musim hujan memang salah satunya DBD karena banyak genangan air yang bila tidak dibuang airnya berpotensi menjadi tempat bertelur nyamuk," kata Endang pada Jumat (15/11).
Dia mengatakan bahwa sebagian besar pasien DBD di Kota Jogja adalah anak yang sempat dirawat di rumah sakit, tetapi saat ini sudah sembuh semuanya.
Sebaran kasus DBD pada tahun ini paling banyak ditemukan di Kelurahan Sorosutan mencapai 17 kasus, disusul Kelurahan Kricak 15 kasus, dan Wirogunan 14 kasus.
Untuk mencegah kasus meluas, Endang mengimbau masyarakat melakukan pencegahan DBD dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
Kasus DBD di Kota Yogyakarta tahun ini meningkatkan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Kasus paling banyak di Kelurahan Sorosutan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News