Kasus DBD di Kota Jogja Meningkat, Begini Persebarannya

Sabtu, 16 November 2024 – 10:00 WIB
Kasus DBD di Kota Jogja Meningkat, Begini Persebarannya - JPNN.com Jogja
llustrasi - kasus DBD di Yogyakarta. Foto: Antara

Masyarakat juga perlu menerapkan 4M Plus yaitu menguras bak mandi dan tempat penampungan air, menutupnya agar tidak menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk, memantau jentik nyamuk, dan mengubur barang bekas.

Menurut dia, Dinkes Kota Yogyakarta juga melakukan inovasi bekerja sama dengan Pusat Kedokteran Tropis Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui teknologi nyamuk ber-Wolbachia.

"Jurus terakhir adalah fogging sesuai prosedur operasi standar (SOP) yaitu jika terjadi penularan berdasarkan penyelidikan epidemiologi," ujar Endang.

Kepala Puskesmas Umbulharjo I Yunita Haryanti mengatakan penanganan dan pengendalian DBD di wilayahnya dilakukan dengan mengedukasi pencegahan secara langsung kepada masyarakat di wilayah.

"Kami juga memanfaatkan media sosial untuk edukasi melalui konten ataupun infografis. Selain itu juga dilakukan abatisasi atau pemberian serbuk Abate pada tempat-tempat yang digenangi air untuk membunuh jentik nyamuk Aedes aegypti dan mencegah wabah DBD," kata dia. (antara/jpnn)

Kasus DBD di Kota Yogyakarta tahun ini meningkatkan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Kasus paling banyak di Kelurahan Sorosutan.

Redaktur & Reporter : Januardi Husin

Facebook JPNN.com Jogja Twitter JPNN.com Jogja Pinterest JPNN.com Jogja Linkedin JPNN.com Jogja Flipboard JPNN.com Jogja Line JPNN.com Jogja JPNN.com Jogja

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News