DBD di Sleman Nyaris Menembus 2.000 Kasus, 2 Meninggal

jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada tahun ini nyaris menembus angka 2.000.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Khamidah Yuliati mengatakan sejak Januari hingga Desember 2024, tercatat 1.960 kasus DBD di daerah itu.
DBD adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, terutama Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Penyakit ini umumnya terjadi di daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia dan seringkali menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius.
"DBD sampai dengan minggu ke-49 pada 2024 tercatat ada 1.960 kasus dan dua orang meninggal dunia. Angka kasus tertinggi terjadi pada Mei 2024," katanya.
Menurut dia, angka kasus DBD pada bulan ini cenderung menurun karena baru tiga kasus yang dilaporkan.
"Meski ada penurunan, tetapi tidak boleh lengah dan harus tetap waspada, apalagi nanti memasuki puncak musim hujan pada 2025. Masyarakat harus menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Cahya Purnama mengajak masyarakat untuk memantau dan membersihkan lingkungan untuk mencegah sarang nyamuk Aedes aegypti pembawa virus DBD.
Kasus DBD di Kabupaten Sleman nyaris menembus angka 2.000 dalam setahun terakhir. Dua orang dilaporkan meninggal dunia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News