Mengapa Mary Jane Sebaiknya Dipulangkan ke Filipina? Begini Kata Beranda Migran
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Terpidana mati atas kasus penyelundupan narkoba, Mary Jane Fiesta Veloso, dikabarkan akan dipulangkan ke negara asalnya Filipina.
Isu ini mencuat setelah Presiden Filipina Ferdinand R. Marcos Jr mengunggah status di akun Instagramnya, @bongbongmarcos.
Marcos menulis, “Menyusul upaya diplomasi dan konsultasi dengan pemerintah Indonesia selama lebih dari satu dasawarsa, kami berhasil menunda pelaksanaan eksekusi matinya hingga tercapainya kesepakatan untuk membawanya pulang ke Filipina.”
Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan RI Yusril Ihza Mahendra mengatakan Mary Jane tidak dibebaskan, tetapi penahanannya dipindahkan ke Filipina melalui sistem transfer of prisoner.
Lembaga advokasi pekerja migran Indonesia, Beranda Migran, mendukung rencana kepulangan Mary Jane ke Filipina.
Sudah 14 tahun Mary Jane mendekam di Lapas Perempuan Kelas II B Yogyakarta, Wonosari, Gunungkidul.
Hanindha Kristy dari Beranda Migran mengatakan Mary Jane adalah korban sindikat narkoba dan perdagangan orang.
Mary Jane Veloso adalah ibu dari dua anak yang berasal dari Nueva Ecija, Filipina. Dia pernah bekerja di Timur Tengah sebagai pekerja rumah tangga (PRT), tetapi terpaksa pulang sebelum kontrak kerjanya habis karena majikannya berusaha memperkosanya.
Terpidana mati kasus narkoba Mary Jane akan dipulangkan ke Filipina. Begini perjalanan kasusnya di Indonesia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News