Lihat, Pelukan Hangat dan Jabat Tangan Mengakhiri Polemik Jilbab di SMAN 1 Banguntapan

jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Kasus pemaksaan berjilbab yang menimpa salah seorang siswi di SMAN 1 Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah menyedot perhatian masyarakat Jogja dalam dua pekan terakhir.
Hari ini, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY akhirnya memutuskan bahwa ada pelanggaran dalam perkara tersebut.
Namun, pengumuman hasil investigasi tidak membuat hubungan wali siswi dan pihak SMAN 1 Banguntapan kian meruncing.
Justru sebaliknya, kedua belah pihak turut hadir mendengar putusan Disdikpora DIY.
Ayah dari siswi, Daniel Iswantoro dan Kepala SMAN 1 Banguntapan mengulurkan tangan untuk saling memaafkan.
Seusai konferensi pers di Auditorium Disdikpora DIY, Daniel Iswantoro dan kepala SMAN 1 Banguntapan Agung Istianto berjabat tangan.
Keduanya juga saling berpelukan dan bercengkerama hangat di hadapan awak media.
"Mereka saling bertemu dan bermaaf-maafan terkait dengan permasalahan yang dialami oleh putri beliau," kata Kepala Disdikpora DIY Didik Wardaya pada Rabu (10/8).
Kasus pemaksaan berjilbab di SMAN 1 Banguntapan berakhir dengan kekeluargaan. Wali siswi dan kepala sekolah saling berpelukan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News