Azyumardi Azra dalam Kenangan Haedar Nashir: Insyaallah Syahid
"Saya mengenal beliau cukup lama, bahkan ketika menjadi salah seorang penguji disertasi di UGM. Sungguh, merupakan pengalaman yang berkesan dan mendalam, baik tentang sikap maupun pemikirannya," kata Haedar.
Haedar menilai mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu sebagai sosok yang rendah hati meskipun berstatus sebagai salah satu intelektual muslim ternama di Indonesia dan dunia.
Haedar tidak ragu menyebut Azyumardi meninggal dalam keadaan syahid karena almarhum hendak berbagi ilmu di Malaysia.
"Beberapa waktu lalu kami terakhir kali berjumpa secara daring ketika beliau menjadi pembicara kunci dalam ISKA dan launching Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM) di Perlis. Waktu itu kami hadir secara luring dan beliau daring karena tidak bisa datang ke Perlis," jelas Haedar.
Haedar mengatakan almarhum memiliki sikap kritis dan tidak segan menyuarakan pemikirannya yang bersifat korektif dengan tetap objektif dan bijak sebagai guru bangsa.
"Kami sungguh kehilangan sang intelegensis begawan bangsa. Selamat jalan Prof Azyumardi, doa kami menyertai perjalananmu ke haribaan Ilahi menuju jannatun na'im," ujar Haedar. (antara/jpnn)
Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengaku sangat berduka dengan kepergian Prof Azyumardi Azra. Banyak kenangan tentang intelektual muslim itu.
Redaktur & Reporter : Januardi Husin
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News