Minyak Goreng Curah Macet, Penjual Gorengan Teriak, Usaha Sering Buka Tutup
“Bisa sehari buka sehari tutup. Tergantung dapat minyak goreng atau tidak,” katanya.
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan berdasarkan hasil pemantauan ke distributor dan ritel di Kota Yogyakarta pada Jumat (1/4), minyak goreng curah memang masih langka.
“Untuk minyak goreng curah, stok di distributor memang kosong. Hal ini dipengaruhi jumlah pasokan yang juga berkurang hingga 50 persen sehingga stok kosong pada hari-hari tertentu,” kata Heroe Poerwadi.
Di Kota Yogyakarta terdapat dua distributor minyak goreng curah, yaitu di Kotagede dan di Jalan Bantul.
Di distributor Jalan Bantul, pasokan minyak goreng yang biasanya diberikan hingga 54 ton dalam sebulan berkurang menjadi 27 ton. Distribusi dilakukan tiap sepuluh hari sekali masing-masing sembilan ton.
“Karena ada pengurangan pasokan dan permintaan stabil, stok jadi kosong,” kata Heroe.
Ia menyebut pasokan minyak goreng curah dialokasikan untuk tiga kelompok yaitu masyarakat umum sepuluh persen, pengecer 30 persen, dan UMKM 60 persen.
Pasokan minyak goreng curah di Kota Yogyakarta berasal dari Semarang, Jawa Tengah.
Stok minyak goreng curah di Kota Yogyakarta masih minim. Akibatnya, para pengusaha gorengan kesulitan menjalankan bisnis mereka. Kadang buka, kadang tutup.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News